Produk Unggulan Sandal Pacak: Potensi Desa Tanjung di Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan

Desa Tanjung, yang terletak di Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, merupakan salah satu daerah yang kaya akan keindahan alam dan wari...

Sabtu, 15 Juli 2023

Adat Petik Laut atau Rokatasek: Kearifan Lokal yang Melestarikan Sumber Daya Laut di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan

Desa Tanjung, yang terletak di Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, merupakan salah satu desa pesisir yang kaya akan kekayaan alam, terutama sumber daya laut. Di desa ini, terdapat sebuah tradisi adat yang telah dilestarikan selama bertahun-tahun, yaitu adat petik laut atau dalam bahasa setempat dikenal sebagai "Rokatasek". Adat ini tidak hanya menjadi bagian integral dari budaya masyarakat Desa Tanjung, tetapi juga berperan penting dalam menjaga keberlanjutan sumber daya laut dan kehidupan masyarakat pesisir.

Adat petik laut atau Rokatasek adalah praktik tradisional yang dilakukan oleh nelayan dan masyarakat setempat dalam mengumpulkan hasil laut dengan cara yang berkelanjutan. Rokatasek dilakukan pada waktu tertentu, biasanya pada saat pasang surut tertentu yang dipercaya memberikan hasil yang melimpah. Para nelayan dan masyarakat Desa Tanjung berkumpul di pantai dan membentuk kelompok yang saling bekerja sama dalam menjalankan adat petik laut ini.

Proses Rokatasek dimulai dengan pemberian doa oleh pemimpin adat sebagai ungkapan rasa syukur dan permohonan keselamatan kepada Tuhan yang Maha Esa. Setelah itu, para nelayan dan masyarakat menggunakan peralatan tradisional seperti jaring, keranjang, dan alat tangkap lainnya untuk mengumpulkan hasil laut seperti ikan, udang, kepiting, kerang, dan berbagai jenis biota laut lainnya. Penting untuk dicatat bahwa dalam adat petik laut, diterapkan prinsip pengambilan hasil laut secara selektif, dengan menghindari penggunaan alat tangkap yang merusak habitat dan mengganggu reproduksi sumber daya laut.

Selama proses Rokatasek, kegiatan ini juga diiringi dengan berbagai kesenian dan tarian tradisional yang menambah semarak suasana. Para nelayan dan masyarakat Desa Tanjung bersama-sama merayakan hasil tangkapan yang berhasil, sebagai bentuk kebersamaan dan apresiasi terhadap alam yang melimpahkan rezeki. Selain itu, proses ini juga menjadi ajang edukasi bagi generasi muda tentang pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya laut dan warisan budaya lokal.

Keberlanjutan adat petik laut atau Rokatasek di Desa Tanjung dapat menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain dalam mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan. Prinsip-prinsip adat yang diterapkan dalam petik laut ini mendorong kesadaran masyarakat untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut, menghindari penangkapan berlebihan, dan melindungi habitat laut yang penting bagi keberlanjutan kehidupan laut.

Pemerintah setempat dan lembaga terkait perlu memberikan dukungan yang berkelanjutan untuk menjaga keberlangsungan adat petik laut atau Rokatasek. Dukungan tersebut dapat berupa program pendidikan dan pelatihan mengenai pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan, pengembangan teknologi tradisional yang ramah lingkungan, serta promosi dan pemasaran produk hasil laut yang dihasilkan melalui adat petik laut.

Di era globalisasi dan modernisasi yang terus berkembang, menjaga dan melestarikan adat petik laut atau Rokatasek di Desa Tanjung menjadi tantangan yang perlu ditangani dengan bijaksana. Dengan kesadaran dan kolaborasi yang kuat antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga terkait, adat petik laut ini dapat terus dilestarikan sebagai warisan budaya yang bernilai, sambil tetap menjaga keberlanjutan sumber daya laut dan kehidupan masyarakat pesisir Desa Tanjung. 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar