Pelatihan UMKM
Kegiatan ini dimulai pagi hari dan dibuka oleh bapak kepala desa sendiri dan juga mengundang beberapa pemateri mulai dari ketua UMKM se pamekasan dan dosen dari Universitas Trunojoyo dan Universitas Madura
Beberapa materi yang diberikan salah satunya yaitu cara memanfaatkan media online untuk promosi. Karena di zaman digital sekarang, jika kita bisa memanfaatkan media untuk promosi produk UMKM yang ada maka hal itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Cara pengelolaan keungan yang baik juga menjadi perhatian dari pemateri, karena biasanya bagi pelaku usaha UMKM mereka tidak memisahkan uang untuk modal dengan uang untuk kebutuhan sehari-hari sehingga sangat sulit untuk mendeteksi keuntungan atau kerugian yang dialami.
Kegiatan ini ditutup dengan pendataan kebutuhan untuk usaha pelaku UMKM yang dimana mereka akan diberi bantuan berupa barang atau alat yang mereka butuhkan untuk melakukan kegiatan produksinya.
Lomba Futsal
Lomba futsal yang diadakan dari tanggal 22-31 desember 2019 merupakan kegiatan yang memperebutkan piala KADES, dimana lomba ini diikuti oleh 32 tim sekecamatan Pandemawu. Pertandingan dimulai sore hari dan malam hari dimana ditiap bagian waktu dilakukan 4 pertandingan sehingga dalam 1 hari ada 8 pertandingan. Lomba futsal ini diadakan di lapangan futsal yang terdapat di dekat balai desa Tanjung kecamatan pandemawu. Setiap harinya masyarakat sekitar selalu ramai untuk menonton dan mendukung tim mereka masing-masing. Acara ini digagas oleh karang taruna Desa tanjung yang bekerjasama dengan perangkat desa, kepolisian dan Mahasiswa KKN untuk membantu kelancaran acara.
Rokat Tase'

Demikian pula yang dilakukan masyarakat nelayan di Desa Tanjung Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan, berlangsung hitmad pada 26 Desember 2019. Upacara ritual rokat tase’ yang sebelumnya diawali parade kesenian tradisi masyarakat setempat, dimulai arakan sesaji yang akan dilarung ke laut serta pertunjukan ludruk (ketoprak) dengan mengambil cerita sekitar sejarah terjadinya rokat tase’. Peristiwa rokat tase’. Ujar Zabur selaku Kepala Desa Tanjung bahwa rokat tase’ telah berlangsung dari generasi ke generasi para pendahulu mereka, konon menurut Zabur, salah seorang pelaku rokat tase’ pada jaman dahulu katanya ada seorang kesohor dengan pembantunya ketika menjala ikan di laut (setelah sekian lama tidak mendapatkan hasil tangkapan ikan) tiba-tiba mendapatkan ikan besa. Namun, ketika ikan itu diraihnya ikan tersebut malah berbicara dan meminta agar dilepaskan kembali, dan ikan itu berjanji akan menggantikan tangkapan ikan yang lebih banyak. Atas permintaan ikan tersebut, sang tokoh tentu melepaskannya. Anehnya, sambung Muhammad, “pada tangkan ikat selanjut, dia benar-benar menghasilkan tangkapan ikan yang melimbah”. Pada saat setelah itulah, secara rutin, setiap tahun, yang biasanya dilakukan bulan pertama, dia dan masyarakat nelayan setempat melakukan rokat, yaitu selamatan memberi sekedah ke laut.
Dan selama melakukan rokatan itu, kehidupan nelayan setempat menjadi makmur. Meski demikian katanya mitos yang dibangun dari cerita tersebut dilakukan sebagai bentuk tradisi memungkinkan masyarakat nelayan menjadi lebih bergirah ketika sedang melaut. Mengingat masyarakat Desa Tanjung menganut Islam yang taat dalam prosesi rokat tase', mereka melibatkan para ulama dan kyai untuk menyambung doa. Maka menjelang pelepasan (larung) sesaji ke laut dilakukan doa bersama yang diawali dengan sholawatan dan tahlilan dengan harapan doa-doa tersebut mengantar para nelayan mendapat hasil yang melimpah.
Penyuluhan Narkoba

Tidak ada komentar:
Posting Komentar